TRIPLE "A" PLUS

TRIPLE "A" PLUS

Sabtu, 15 Mei 2010

Meski tak nampak tumbuh di atas permukaan tanah, jangan buang keladi yang Anda miliki. Mungkin tanaman tersebut tengah menjalani masa tidur panjang. Berikan perlekuan agar caladium bisa bangkit dan tumbuh subur kembali.

Pesona Caladium terletak di daunnya. Lembaran daun caladium memiliki banyak corak. Dan dengan warna yang kontras dan menyolok. Namun, sayangnya tanaman ini banyak dikenal sebagai tanaman yang sulit menghasilkan daun dalam jumlah banyak secara serempak. Bahkan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan dan cara penanganan yang tidak benar bisa mengakibatkan caladium mengalami mogok tubuh.

Masa tidur atau mogok tumbuh seperti itu sering juga disebut sebagai dorman. Di habitat asalnya, keladi sering melakukan dormansi sebagai salahsatu cara untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Semisal, suhu dan lama penyinaran yang tidak sesuai. Kekurangan zat hara dan air.



Karena kurang air

Dalam keadaan lingkungan yang menguntungkan, keladi tumbuh secara normal dan menimbun cadangan makanan dalam umbi. Jadi, organ di dalam tanah tersebut selain berfungsi sebagai alat perkembangbiakan juga bermanfaat sebagai gudang penimbun cadangan makanan. Semakin besar ukuran umbi, maka keladi bisa memiliki waktu tidur yang semakin lama pula.

Dormansi harus segera diatasi. Sebab, jumlah cadangan makanan dalam lumbung tersebut terbatas. Jika tanaman terlalu lama melakukan dormansi, dikawatirkan tanaman yang Anda miliki akan menemui ajal.

Banyak pehobi tanaman hias mengira bahwa keladi yang ia miliki telah mati. Maka tak heran jika pehobi tersebut lantas membongkar lalu membuang tanaman kesayangannya. Padahal, tanaman tersebut sebenarnya masih hidup. Hanya saja ia tidak mengeluarkan daun ke permukaan tanah.

Ada banyak penyebab yang bisa memicu tanaman keladi Anda jadi dorman. Kondisi cuaca yang tidak mendukung serta cara perawatan yang tidak benar bisa merangsang tanaman melakukan dorman. Menurut Jalil Yumal. F, staf dari Adelia Nursery, kaladium mengalami dormansi pada waktu musim kemarau. Atau bisa juga bila tanaman tersebut mendapat jatah penyiraman yang kurang.

Kondisi kekurangan air bisa diatasi dengan jalan melakukan penyiraman dengan frekuensi yang banyak. Selain itu, media tanam juga harus diramu sedemikian rupa sehingga mampu menahan air dalam jumlah cukup dan dalam jangka waktu lama.

Jalil menyarankan sebaiknya media tanam kaladium mengandung banyak bahan organik. Media tanam seperti itu diracik dengan bahan baku cocopeat, arang sekam dan pupuk kandang. Perbandingannya masing-masing yaitu 1 : 1 : 1. Selain mampu menyimpan air secara baik, media tanam seperti itu juga bersifat gembur. Media tanam yang terlalu keras dan padat juga bisa memicu Caladium jadi dorman.

Jalil mengatasi caladium dorman dengan jalan melakukan reepotting. Umbi caladium dikeluarkan dari dalam pot. Sebelum ditanam, umbi tanaman keluarga araceae tersebut direndam dulu dalam larutan perangsang atau hormon. Perendaman dilakukan selama 15 menit. Jalil menggunakan hormon bermerk dagang happy gro untuk merangsang pertumbuhan umbi caladium yang sedang dorman.

Jika semua sudah dilakukan, caladium bisa segera ditanam dalam media tanama baru yang banyak mengandung bahan organik. Sisa larutan hormon disiramkan dalam media tanam. Kondisi media tanam harus lembap. Setelah itu pot disugkup menggunakan plastik transparan. Tujuannya untuk mempertahankan kelembapan. Kaladium tersebut lalu ditaruh ditempat yang teduh (cenderung gelap) dan sejuk. Sekitar 1 – 2 minggu kemudian, tunas caladium sudah tumbuh. Anda boleh memindah tanaman tersebut menuju pot tunggal jika caladium sudah memiliki daun sebanyak 3 – 4 lembar. Atau setelah usianya 2 bulan.







Tidak selalu merugikan

Bagi para breeder tanaman hias, dormansi ternyata tidak selamanya merugikan. Masa tidur tersebut bisa dimanfaatkan agar pada periode pertumbuhan berikutnya caladium bisa memiliki jumlah daun yang banyak. Caranya sangat mudah. Keladi dikeluarkan dari media tanam lantas ditaruh dalam wadah yang kering dan bersih. Umbi tersebut lalu ditaruh di tempat yang teduh dan sejuk. Dibiarkan sampai tunasnya muncul

Tunas pertama yang muncul harus segera dipotong dengan bantuan pisau yang steril. Tujuannya supaya tidak menghambat pertumbuhan tunas berikutnya. Pemotongan tunas tersebut akan merangsang pertumbuhan tunas lain dalam jumlah yang lebih banyak. Setelah itu, umbi caladium bisa segera ditanam ke dalam media yang banyak mengandung bahan organik. Sekitar 2 minggu kemudian, tunas daun baru akan menyembul ke permukaan tanah. Jumlahnya bisa dipastikan lebih dari satu.





Tips agar Caladium tetap subur

1. Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 - 3 hari sekali pada musim kemarau.

Pada musim hujan frekuensi penyiraman dikurangi.

2. Pemupukan

Berikan pupuk berkadar N tinggi. Unsur N memacu pertumbuhan vegetatif. Bila menggunakan pupuk lambat urai, seperti Dekastar dan Bintang Asri, taburkan saat penanaman. Namun, jika menggunakan pupuk cepat urai misal Growmore dan Hyponex, diberikan 2 minggu setelah tanam. Selanjutnya, pemupukan setiap 2 – 3 minggu pada musim hujan; musim kemarau, 4 – 6 minggu sekali.

3. Media tanam gembur

Media berupa campuran tanah dengan humus, cocopeat , sekam bakar, kompos. Perbandingannya 1:1. Atau menggunakan 100%bahan organik.



Selamat berkebun. Semoga kaladium kesayangan Anda senantiasa tumbuh subur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar